Entri Populer

Jumat, 15 Oktober 2010

Keluarga Sakinah dimata Islam



Untuk menciptakan keluarga yang sakinah, tidaklah cukup hanya dengan dilaksanakan oleh suaminya tanpa dukungan istri. Dan begitu pulalah sebaliknya, seorang istri akan sia-sia dalam mengupayakan terbinanya keluarga yang sesuai dengan harapan apabila suami tidak ikut berperan aktif. Masing-masing pihak harus secara sadar mengupayakan tercapainya tujuan hidup bersama tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Orang yang baik diantara kalian adalah orang yang berlaku baik kepada keluarganya. Sedang aku sendiri berlaku baik kepada keluargaku". (HR Syarif).

Berikut sikap suami terhadap istri :
  • Suami wajib membayar Maskawin kepada istrinya. Hadist Nabi menegaskan, "Adalah merupakan dosa besar bagi seorang pria yang kawin dengan seorang wanita sampai wanita tersebut diceraikan, ia belum membayar maskawinnya." (HR Baihaqi).
  • Suami wajib berlaku baik terhadap istrinya dengan memberikan hak-hak istrinya, seperti uang belanja, pakaian yang pantas dan kebutuhan-kebutuhan lain yang patut menurut kemampuan suami.
  • Suami harus menahan diri untuk tidak menyakiti dan memberatkan istrinya tanpa sebab yang jelas. Hadist Nabi Muhammad SAW, "Allah akan minta pertanggungjawaban kepada para pemimpin, berkenaan dengan yang dipimpinnya, adakah ia telah memeliharanya dengan baik? Kepada kaum pria akan diminta pertanggungjawaban atas keluarganya."
  • Suami harus menggauli istrinya dengan cara yang sebaik-baiknya. Menganggap istri sebagai teman yang paling dekat lahir dan bathin, teman senasib sepenanggungan di kala suka maupun duka. Komunikasi suami istri yang baik dan sehat akan memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya tentang bagaimana pergaulan antar sesama manusia yang baik.
  • Suami harus berlaku bijaksana, ramah tamah, berlaku manis dan lemah lembut terhadap istrinya, baik ketika mereka sedang berdua atau bersama orang banyak.
  • Suami hendaknya tidak melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati istri, apalagi melakukan sesuatu yang dapat melukai perasaan istri. Misalnya secara langsung mengkritik masakan istri yang kurang sedap.
  • Seandainya suami memanggil istri, hendaklah dengan sebutan-sebuta yang terbaik, bukan dengan panggilan yang menunjukan tidak adanya keakraban dan kemesraan. Islam mengajarkan kepada setiap manusia agar memanggil orang lain dengan sebutan-sebutan yang baik dan menyenangkan.
  • Bila suatu ketika istri melakukan kesalahan yang membangkitkan kemarahan suami, sedapat mungkin suami menahan diri untuk tidak marah. Pilihlah kata-kata yang sopan dan tidakmenyinggung perasaan istri.
  • Kalau istri sedang marah, sebaiknya suami jangan menjawab, cukup meninggalkan tempat itu dengan diam saja. Dan sebaiknya meredakan kemarahan itu dengan berseloroh dan bersenda gurau, yang dapat menimbulkan suasana santai dan humor. Dengan demikian, pertengkaran yang sedang berlangsung dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
  • Suami tidak boleh menumpahkan seluruh perhatiannya pada pekerjaan semata-mata. Hendaklah meluangkan waktu untuk bersantai dan beristirahat bersama istrinya.
  • Jangan segan-segan memuji kelezatan masakan yang dimasak oleh istrinya dan jangan sungkan-sungkan memuji dandanannya atau kecantikannya. Kebiasaan seperti ini akan merupakan obat yang paling mujarab bagi seorang istri dari kepenatan sehari-hari dalam mengurusi segala macam kebutuhan keluarga.
Demikianlah sikap-sikap yang harus diterapkan dalam membina keluarga yang sakinah, mudah-mudahan artikel ini dapat membantu suami istri yang sedang menghadapi masalah keluarga. Amin...

Sikap istri terhadap suami

Kewajiban pertama terhadap suaminya adalah mentaati segala perintahnya, asal bukan hal yang melanggar syariah Islam. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. "Dan sebaik-baik istri adalah yang taat kepada suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tidak suka membicarakan sesuatu yang tidak berguna, tidak cerewet dan tidak suka bersuara hingar-bingar serta setia kepada suaminya."
Dalam hidup berkeluarga, suami memang harus dipandang sebagai tuan sekaligus teman yang abadi dalam hidup ini, yang juga akan melindungi istri dan anak-anak. Oleh karena itu ada beberapa etika dan cara bergaul yang harus diperhatikan istri kepada suaminya, diantaranya adalah :
  • Disaat suami sedang berbicara dengan istri jangan sekali-kali istri meninggalkannya, perhatikan pembicaraan itu sebaik-baiknya. Apabila suami memberikan pertimbangan terhadap suatu masalah atas kesulitan, istri harus mempertimbangkan sebaik-baiknya.
  • Istri tidak boleh membantah dengan keras terhadap suaminya. Bersikaplah yang bijaksana. Untuk sementara waktu, sebaiknya istri mengikuti kehendak suami, sesudah suasana memungkinkan kalau pertimbangan atau saran suami kurang tepat, ajukanlah pertimbangan yang lain dengan cara yang sabar dan penuh kasih sayang, sehingga tujuan kedua belah pihak tercapai tanpa harus ada yang merasa tersinggung atau disepelekan.
  • Jika suami sedang marah karena satu dan lain hal, hendaklah istri berlaku sabar dan diam untuk sementara waktu, jangan dibantah atau ditentang, karena seandainya dibantah atau ditentang akan menimbulkan suasan yang semakin tegang dan memuncak kemarahnnya yang pada akhirnya akan menggoyahkan sendi-sendi keluarga.
  • Istri hendaklah mengerjakan perintah suami dengan segera, tenang dan hati-hati, asalkan perintah itu tidak bertentangan dengan syariah Islam dan adat istiadat yang berlaku.
  • Ketika suami sedang duduk-duduk, hendaklah istri menghampiri dengan penampilan yang menyenangkan, dan kalau suami mengajak bicara berilah perhatian sepenuhnya dan ikutilah pembicaraan itu dengan seksama sehingga akan menampakkan suasana hidup yang rukun dan damai. Bila perlu mintalah ijin untuk mengambilkan kopi/teh dan makan kecil kesukaannya, sehingga dapat membangkitkan kembali kemesraan cinta dan gairah hidup baginya, karena ia merasa mendapatkan istri yang setia dan menyenangkan.
  • Jika istri akan bepergian, haruslah ia meminta ijin suaminya.
  • Tidak boleh seorang istri menyambut kedatangan suami dari bepergian atau tempat kerja dengan muka masam atau dahi berkerut, berbadan dan berpakaian kotor. Penampilan yang seperti ini akan menambah kelelahan suami setelah seharian bekerja mencari nafkah keluarga.
  • Istri harus menghormati keluarga suami (Bapak, Ibu saudara-saudaranya), meskipun secara status sosial ekonomi, mereka kurang beruntung dibandingkan dengan keadaan keluarga istri.
  • Istri berkewajiban untuk mengasuh, memelihara dan mendidik anak-anak sebaik-baiknya serta memberikan tauladan kepada mereka.
  • Istri hendaklah selalu mendampingi suami diwaktu malam. Jika kebetulan istri sudah mendahului makan malam, hendaknya ia mendampingi suami dalam bersantap malam sampai selesai.
  • Istri dilarang keras menceritakan rahasia keluarga dan rahasia suaminya kepada orang lain, sekalipun dengan sahabat karib atau orang tuanya. Rahasia itu misal, soal hutang, cacat suami, saingan atau musuh suaminya, kekurangmampuan suami dalam memberikan nafkah batin dan sebagainya.
  • Bagi seorang istri yang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari (karena sebagai wanita karir), hendaklah ia meluangkan waktu untuk berlibur dan bersenang-senang bersama suami dan anak-anak.
Ada yang mau menambahkan???